ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN
Menghitung analisis
rasio
Erikson Simbolon,SE,MM
Erikson Simbolon,SE,MM
Tujuan Analisis Rasio
Perusahaan yang melakukan analisis laporan keuangannya
mempunyai tujuan – tujuan tertentu. Secara umum, tujuan setiap perusahaan
melakukan analisis rasio keuangan mereka adalah :
1.
Untuk mengukur tingkat “likuiditas”nya, yaitu dengan
cara mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar utang atau kewajiban
jangka pendek.
2.
Untuk mengukur tingkat “solvabilitas”nya, yaitu dengan
cara mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar seluruh utang atau
kewajibannya apabila perusahaan tersebut bubar.
3.
Untuk mengukur tingakat “rentabilitas”nya, yaitu dengan
cara mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sesuai
dengan modal yang digunakan.
4.
Untuk mengukur tingakat “efektivitas”nya, yaitu dengan
cara mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh pendapatan
berdasarkan aktiva yang digunakan.
Hasil analisis laporan keuangan
tersebut diperlukan oleh berbagai pihak untuk mengambil keputusan bisnis atau
keputusan penting lainnya.
Macam – macam Analisis
Analisis yang dilakukan berbeda – beda untuk setiap
perusahaan, bahkan perusahaan yang sejenis. Tetapi pada dasarnya, ada 2 macam
analisis yang biasanya digunkan, yaitu :
1.
Berdasarkan sumber data yang diperoleh
a. Rasio
Neraca
Rasio neraca adalah rasio yang
menggunakan data – data dari neraca.
Contoh : analisis likuiditas.
b. Rasio
Laporan Laba Rugi
Rasio laporan laba rugi adalah
rasio yang menggunakan data – data dari laporan laba rugi.
Contoh : analisis operating rasio
c. Rasio
antar laporan keuangan
Rasio antar keuangan adalah rasio
yang menggunakan data – data dari beberapa laporan laporan keuangan perusahaan
yang sejenis.
Contoah : rasio perputaran
persediaan yang datanya diambil dari laporan neraca dan laporan laba rugi.
2.
Berdasarkan tujuan analisis
a. Rasio
Likuiditas
Rasio likuiditas adalah analisis
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang
jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancarnya.
b. Rasio
Solvabilitas (Profitabilitas)
Rasio solvabilitas adalah
analisis rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membeyar seluruh utangnya dengan menggunakan seluruh aktivanya.
c. Rasio
Aktivitas (Efektivitas)
Rasio efektivitas adalah rasio
yang digunakan untuk mngukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan
pengasilan
.
Aspek Analisis
Perbedaan jenis usaha perusahaan dapat menimbulkan
perbedaan rasio keuangan. Misalnya, rasio ideal perusahaan perbankan tidak sama
dengan perusahaan manufaktur, perdagangan atau perusahaan yang bergerak
dibidang jasa. Walaupun peruashaan tersebut mempunyai usaha yang sejenis,
tetapi tetap ada perbedaan – perbedaan dalam data keuangan dan hasil
operasinya.
Analisis yang biasanya dilakukan adalah mengenai :
1. Analisis
likuiditas
2. Analisis
solvabilitas
3. Analisis
profitabilitas/rentabilitas
4. Analisis
aktivitas (efektivitas)
Analisis likuiditas
Analisis likuiditas adalah analisis mengenai kemampuan suatu perusahaan untuk
membayar utang lancar pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva
lancarnya. Analisis likuiditas merupakan perbandingan antara aktiva lancar
dengan utang lancar. Analisis ini mencakup mengenai hubungan : harta lancar
dengan utang lancar, ukuran dan sifat kepentingan kreditur dan pemilik,
perlindungan kreditur dan pemilik dengan penilaian harta yang sehat, dan jumlah
serta tren laba bersih.
A.
Current ratio (rasio lancar)/working capital
ratio (rasio modal kerja)
Current ratio adalah suatu ukuran mengenai perbandingan
harga lancar dengan utang lancar. Cara menghitung current ratio yaitu dengan
cara membagi total harta lancar dengan total utang lancar. Ukuran ini digunakan
untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh
tempo dalam jangka pendek.
Suatu keadaan perusahaan dikatakan baik atau likuid
apabila current rationya adalah 200%. Ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar
untuk membayar utang lancar 2:1
B.
Acid test ratio/quick ratio (rasio tes tajam)
Acid test ratio adalah suatu ukuran mengenai perbandingan
antara jumlah kas, piutang, dan surat – surat berharga, dengan utang. Ukuran
ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan membayar utang jangka
pendek dengan segera dari suatu perusahaan.
Dengan analisis acid test ratio,
suatu perusahaan dikatakan baik apabila hasil analisis lebih dari 100% atau
dengan perbandingan 1 : 1.
C.
Working capital (modal kerja)
Working capital adalah suatu ukuran mengenai selisih
antara harta lancar dan hutang lancar suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu. Ukuran ini digunakan untuk mengevaluasi mengenai kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek.
D.
Cash ratio (ratio of immediate solvency)
Cash ratio adalah suatu ukuran mengenai kemampuan
perusahaan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang
tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan. Rasio ini
merupakan ukuran perbandingan antara aktiva yang mudah direalisasi menjadi
tunai dengan utang lancar, tanpa memperhitungkan piutang dan persediaan barang
dagangan.
Suatu perusahaan dikatakan baik,
apabila hasil rasionya adalah antara 50% - 75% atau dengan perbandingan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini
ada sebagian data yang diambil dari neraca PT. Bersaudara Per 31 Des 2015.
Analisis solvabilitas
Analisis solvabilitas adalah analisis mengenai kemampuan
perusahaan untuk membayar bunga, pembayaran pokok pinjaman dari utang yang
masih terbuka, dan membayar deviden – deviden secara teratur kepada para
pemegang sahamnya. Yang menjadi objek analisis adalah data yang menyangkut
operasi dan posisi keuangan.
Rasio ini digunakan untuk
mengetahui dan mengukur seluruh aktiva yang digunakan untuk membayar seluruh
utangnya pada waktu likuidasi. Disisi lain, bagi pihak kreditor dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat keamanan untuk memberikan pinjaman kredit kepada suatu
perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum, rasio solvabilitas menekankan pada
aspek keuangan perusahaan untuk jangka panjang, antara lain untuk kepentingan
investasi.
A. Debt
ratio (rasio kewajiban).
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya kepada kreditur dengan dana yang tersedia. Kewajiban tersebut
meliputi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Rasio ini mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi pembayaran bunga dan tingkat keamanan yang
diperlukan oleh kreditur.
Debt ratio dapat dihitung sebagai berikut :
B. Rasio
aktiva tetap dibandingkan dengan kewajiban jangka panjang.
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajibannya dengan menggunakan aktiva tetapnya. Rasio ini memberikan
gambaran mengenai tingkat keamanan kepada pihak pemberi kredit atau investor
jika perusahaan dilikuidasi dengan prioritas penjualan aktiva tetapnya.
Rasio tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
120%, yaitu jumlah total modal
120% diatas jumlah utang.
C. Rasio
total utang terhadap total harta.
Rasio ini merupakan perbandingan antara seluruh jumlah
utang dengan total harta atau kondisi kemampuan seluruh harta untuk menutupi
seluruh utangnya.
Kondisi perusahaan dinyatakan baik apabila mempunyai rasio
minimum 150%, yaitu jumlah total aktiva minimum 150% diatas total utang.
D. Rasio
total utang terhadap ekuitas persero.
Rasio ini mengukur kemampuan dana perusahaan, yaitu berupa
modal saham dan laba ditahan untuk membayar total utang perusahaan. Persero
merupakan nama lain dari pemegang saham.
Rasio total utang terhadap ekuitas persero =
Dengan rasio ini, kondisi perusahaan akan dinyatakan sukup
solvabel jika hasil analisis menunjukkan minimum 120% yaitu jumlah total modal
120% diatas jumlah utang.
E. Rasio
utang atas modal (debt to owners equity ratio).
Rasio ini mencakup tentang kemampuan modal pemilik yang
dapat digunakan untuk menutupi kewajiban – kewajiban kepada pihak luar. Atau dapat juga diartikan
sebagai kemampuan dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan
seluruh utang.
Rasio tersebut dapat dihitung sebagai berikut =
F. Kali
bunga yang dihasilkan (time interest earned).
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajibannya setelah dikurangi bunga dan pajak. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi pembayaran bunga. Time interest earned dapat dihitung
sebagai berikut :
G. Rasio
utang atas aktiva (debt to total assets ratio).
Rasio ini mengukur besarnya aktiva yang digunakan untuk
menjamin keseluruhan utang perusahaan.
Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut :
Contoh :
Berdasarkan data yang ada pada neraca PT. BERSAUDARA CO 31
Desember 2015 hitunglah solvabilitas rasio yang meliputi :
1.
Rasio total utang terhadap total harta (aktiva)
2.
Rasio total aktiva tetap terhadap utang jangka panjang
3.
Rasio totaal utang terhadap ekuitas persero
Interpretasi dari analisis
diatas adalah rasio 78,12% menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan aman
untuk melakukan pembayaran utangnya, yaitu Rp. 78,12% dari jumlah modal
sendiri.
Analisis profitabilitas/rentabilitas
Analisis profitabilitas adalah analisis mengenai kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba. Analisis ini mengukur dengan cara melihat
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kebijaksanaan deviden yang memuaskan,
bersama dengan kenaikan kekayaan pemilik.
Factor – factor yang mempengaruhi profitabilitas suatu
perusahaan adalah sifat laba, jumlah laba, keteraturan laba, dan perkembangan
(tren) laba.
A.
Rasio laba operasi terhadap penjualan
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba
dari hasil penjualan bersih.
B.
Rasio penjualan bersih terhadap aktiva (harta)
Rasio ini mengukur keberhasilan perusahaan untuk mendayagunakan
aktiva dalam rangka memperoleh keuantungan.
C.
Laba per saham (earing per share)
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui kepemilikan saham.
D.
Marjin laba atas penjualan (profit margin on
sales)
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui penjualan.
E. Pengembalian modal (return on capital)
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui pengembalian modal.
Rata – rata modal dapat
dihitung dengan cara
Apabila modal ditanamkan dalam saham hanya melalui saham
biasa, maka pengenbalian modal rumusnya adalah sebagai berikut :
F.
Hasil deviden per saham (divident yield on
common stock)
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui deviden yang dibagikan.
G.
Rentabilitas modal sendiri
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan modal pemilik yang
dapat digunakan untuk menghasilkan laba.
H.
Contribution margin
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dengan nilai
aktiva.
I.
Assets turn over
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan perputaran aktiva
bila diukur dari volume penjualan.
J.
Return on total assets
Rasio ini mengukur mengenai besarnya laba bersih yang
diperoleh perusahaan apabila diukur dengan nilai aktivanya
K.
Operating ratio
Rasio ini mengukur mengenai kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba melalui kegiatan operasi perusahaan. Rasio ini dapat diukur
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Contoh : (dalam rupiah)
Berikut ini adalah kutipan laporan keuangan milik PT.
Saudara Jaya.
Kalian diminta untuk melakukan analisis
profitabilitas tahun 2014 dan 2015 yang meliputi :
1. Rasio
laba bersih operasi terhadap penjualan.
2. Rasio
laba bersih terhadap ekuitas.
3. Rasio
penjualan bersih terhadap aktiva.
Analisis aktivitas (efektivitas)
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
keefektivitas kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan potensi yang ada, apakah
telah sesuai dengan yang diharapkan
A.
Rasio perputaran dana operasi
Rasio ini mengukur kemampuan beban operasional yang
dikeluarkan dalam rangka menghasilkan penerimaan dari penjualan dalam setiap
periode.
Komentar
Posting Komentar