AKUNTANSI KEUANGAN

AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI
 Erikson Simbolon.SE,MM
NIDN: 0305027105
Target Hasil Pembelajaran :
Setelah pembelajaran diharapkan mampu untuk mengerjakan akuntansi penjualan konsinyasi.

Apakah kalian pernah pergi ke supermarket ? Apa yang kalian lihat ? Banyak produk dan berbagai merek dijual disitu ? Pernahkah kalian berfikir : bagaimana supermarket ini memperoleh berbagai macam – macam barang ini ? Kebanyakan produk tersebut hanyalah titipan. Artinya, barang tersebut dititipkan oleh produsen untuk dijualkan oleh pihak supermarket. Pihak supermarket baru akan membayar kepada produsen setelah barang laku. Contoh diatas tersebut merupakan  bentuk sederhana dari penjualan konsinyasi yang akan kita peljari dalam bab ini. Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak uraian di bawah ini !
1.1              Pengertian
Berbagai macam cara dilakukan oleh orang atau perusahaan untuk meningkatkan omzet penjualannya. Salah satunya adalah dengan menitipkan barang dagangannya kepada orang atau perusahaan lain. Barang dagangan tersebut dijual lagi dengan harga yang ditetapkan. Orang atau pihak yang menjualkan barang dagangan tersebut akan diberikan komisi. Kegiatan semacam ini dinamakan penjualan kosinyasi.
            Jadi, penjualan konsinyasi adalah penyerahan barang dagangan dari pemilik kepada orang/perusahaan lain (sebagai perantara), untuk menjualkan barang dagangan tersebut. Dalam penjualan konsinyasi, hak pemilikan belum berpindah sampai barang dagangan terjual. Pihak pemilik barang dagangan yang melakukan konsinyasi pengamat (consignor). Sedangkan pihak (perantara) yang menerima barang dagangan disebut komisioner (consignee).
1.2              Hak dan Kewajiban yang Berhubungan dengan Barang Titipan
Pada umumnya, komisioner mempunyai hak dan kewajiban kepada pengamanat.
Hak – hak tersebut adalah :
1.      Komisioner berhak mendapatkan komisi dari harga barang yang sudah dujualkan
2.      Komisioner berhak mendapatkan pengertian atas biaya – biaya yang sudah dikeluarkan sehubungan dengan penjualan konsinyasi. Biaya ini biasanya dikurangkan langsung dengan penjualan.
Sedangkan kewajiban – kewajiban komisioner kepada pengamanat meliputi :
1.      Mejaga dan melindungi keamanan dan keselamatan barang dagangan yang diterima dari pengamanat
2.      Melakukan penjualan barang konsinyasi sesuai dengan harga yang telah ditetapkan beserta syarat – syarat pembayaran sehingga tidak merugikan pihak pemilik barang.
3.      Membuat laporan danperhitungan secara berkala terhadap barang dagangan yang sudah diterima, barang – barang yang sudah dijual, barang – barang yang masih tersedia, maupun biaya – biaya yang menjadi tanggung jawab pengamanat.
Dalam penjualan konsinyasi, kegiatan yang dilakukan oleh komisioner terhadap konsinyasi adalah :
1.      Menerima barang dari pengamanat untuk dijualkan. Hal ini tidak menyebabkan perubahan pada persediaan barang milik komisioner maupun pengamanat.
2.      Apabila diperlukan, komisioner membayar uang muka atas barang titipan yang diterima
3.      Menjual barang titipan kepada konsumen
4.      Membayar semua biaya – biaya yang menjadi tanggung jawab pengamanat.
5.      Mencatat pendapatan komisi apabila menggunakan pencatatan terpisah dengan laba rugi reguler.
6.      Mengirimkan laporan perhitungan penjualan konsinyasi beserta uang tunai.

1.3              Pencatatan Penjualan Konsinyasi
Pencatatan transaksi penjualan konsinyasi yang dilakukan baik oleh komisioner maupun oleh pengamanat dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.      Transaksi – transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah dari transaksi yang reguler. Laba rugi dari konsinyasi akan dicacat terpisah dari laba rugi penjualan reguler.
2.      Transaksi – transaksi konsinyasi dicatat tidak terpiash dari transaksi yang reguler. Laba rugi dari konsinyasi tidak dibedakan pencatatannya dari laba rugi penjualan reguler.
1.4              Proses Pencatatan pada Komisioner
Pencatatan yang dilakukan oleh komisioner dalam kegiatan penjualan konsinyasi yaitu, pencatatan transaksi penjualan konsinyasi dipisah dari transaksi penjualan reguler dan pencatatan transaksi penjualan konsinyasi yang tidak dipisah dari transaksi penjualan reguler.
1.4.1        Pencatatan transaksi penjualan konsinyasi dipidah dari transaksi penjualan reguler.
Apabila transaksi penjualan konsinyasi dicatat terpisah dari transaksi penjualan reguler, maka pikiran yang harus dibuka adalah perkiraan “Konsinyasi Barang Masuk”. Perkiraan ini akan di debet untuk semua biaya yang menjadi tanggung jawab pengamanat. Sedangkan di sebelah kredit adalah untuk seluruh hasil penjualan barang – barang konsinyasi. Saldo kredit didalam perkiraan “Konsinyasi Barang Masuk” menunjukkan jumlah utang komisioner kepada pengamanat. Laba dari penjualan konsinyasi berupa komisi yang ditetapkan berdasarkan persentase dari harga jual. Laba ini dicatat di sebelah debet. Sedangkan di sebelah kredit adalah “Pendapatan Komisi”.
 Contoh :

Familly PD di Jakarta adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang – barang elektronik, seperti TV, mesin cuci, radio tape, dan lain – lain. Sebagian dari barang dagang tersebut diperoleh secara konsinyasi. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi sehubungan dengan barang konsinyasi selama bulan Januari 2003.


Jan 5
Diterima kiriman berupa 30 buah TV Toshiba 20 dan 20 buah mesin cuci ukuran sedang dari toko Zamrud Bekasi dengan harga jual per unit Rp. 3.00.000 mesin cuci Rp. 2.500.000 komisi 20% dari harga jual.

Jan 9
Dijual 5 unit TV dan 5 unit mesin cuci dengan harga masing – masing per unit Rp. 3.000.000 dan Rp. 2.500.000. Untuk itu dibayar tunai biaya pengiriman sebesar Rp. 150.000

Jan 15
Dijual tunai 10 unit TV dengan harga jual per unit Rp. 3.000.000. Atas transaksi ini dibayar biaya untuk pengiriman sebesar Rp. 100.000

Jan 20
Dijual tunai 15 unit mesin cuci dengan harga jual per unit Rp. 2.500.000. Atas transaksi ini dibayar biaya untuk pengiriman sebesar Rp. 125.000
Jan 25
Dijual tunai 10 unit TV dengan harga jual per unit Rp. 3.000.000. Atas transaksi ini dibayar tunai biaya untuk  pengiriman sebesar Rp. 90.000

Jan 30
Dikirim laporan perhitungan penjualan kepada toko Zamrud Bekasi untuk barang – barang yang sudah dijualkan. Pengiriman dengan cek sebesar Rp. 99.535.000

Diminta :
a.       Buatlah terlebih dahulu perhitungan penjualan untuk barang yang telah terjual kepada toko Zamrud Bekasi !
b.      Buatlah jurnal untuk mencatat semua transaksi tersebut diatas !
c.       Bukalah perkiraan “Konsinyasi Barang Masuk” dan perkiraan “Pendapatan Komisi”, lalu postinglah jurnal yang terkait.
Penyelesaian :
A.    Perhitungan penjualan untuk Toko Zamrud Bekasi

PT. Familly PD
Bekasi
PERHITUNGAN PENJUALAN
Nomor   : BP - 11
Tanggal : 30 Januari 2003
Perhitungan penjualan untuk : 25 unit TV Toshiba dan 20 unitmesin cuci Toshiba
Penjualan untuk                     : Toko Zamrud Bekasi
Penjualan :
25 unit TV Toshiba @ Rp. 3.000.000
20 unit mesin cuci    @ Rp. 2.500.000

Beban – beban :
Beban pengiriman                              Rp.     465.000
Komisi 20% x Rp. 125.000.000        Rp. 25.000.000  +
        Total beban
        Sisa terutang
        Dikirim cek No. AB.06795
Sisa barang yang belum terjual 5 unit TV

Rp.   75.000.000
Rp.   50.000.000  +
Rp. 125.000.000



Rp. 25.465.000
Rp. 99.535.000
Rp. 99.535.000  -
              0
dengan cek sebesar Rp. 99.535.000



B.    Junal yang dibuat oleh PT. Familly PDbulan Januari 2002
1.                                                            Tanggal 5 Januari
Memorandum
2.                                                            Tanggal 9 Januari
a.       Untuk mencacat konsinyasi untuk penjual
      Kas                                                Rp. 27.500.000
            Konsinyasi barang masuk                   Rp. 27.500.000
b.      Untuk mencatat biaya pengiriman
      Konsiyasi barang masuk               Rp. 150.000.000
            Kas                                                      Rp. 150.000.000
c.       Untuk mencatat pendapatan komisi
      Konsinyasi barang masuk             Rp. 5.500.000
            Pendapatan komisi                              Rp. 5.500.000
3.                                                            Tanggal 15 Januari
a.       Untuk mencatat penjualan barang konsinyasi
Kas                                                Rp. 30.000.000
      Konsinyasi barang masuk                   Rp. 30.000.000
b.      Untuk membayar biaya pengiriman
Konsinyasi barang masuk             Rp. 100.000
      Kas                                                      Rp. 100.000
c.       Untuk mencatat komisi
Konsinyasi barang masuk             Rp. 6.000.000
      Pendapatan komisi                              Rp. 6.000.000
4.                                                            Tanggal 20 Januari
a.       Untuk mencatat penjualan barang
Kas                                                Rp. 37.500.000
      Konsinyasi barang masuk                   Rp. 37.500.000
b.      Untuk mencatat biaya pengiriman
Konsinyasi barang masuk             Rp. 125.000
      Kas                                                      Rp. 125.000
c.       Untuk mencatat pendapatan komisi
Konsinyasi barang masuk             Rp. 7.500.000
      Pendapatan komisi                              Rp. 7.500.000
5.                                                            Tanggal 25 Januari
a.       Untuk mencatat penjualan barang
Kas                                                Rp. 30.000.000
      Konsinyasi barang masuk                   Rp. 30.000.000
b.      Untuk mencatat biaya pengiriman
Konsinyasi barang masuk             Rp. 90.000
      Kas                                                      Rp. 90.000
c.       Untuk mencatat pendapatan komisi
Konsinyasi barang masuk             Rp. 6.000.000
      Pendapatan komisi                              Rp. 6.000.000
6.                                                            Tanggal 30 Januari
Konsinyasi barang masuk                   Rp. 99.535.000
            Kas                                                      Rp. 99.535.000
 A.    Perkiraan konsinyasi barang masuk dan pendapatan komisi
Pendapatan Komisi
(dalam rupiah)
Tgl
Keterangan
Jumlah
Tgl
Keterangan
Jumlah
Jan 30
Saldo
25.000.000
Jan 9
Penjualan TV&mesin cuci
5.500.000



Jan 15
Penjualan TV
6.000.000



Jan 20
Penjualan mesin cuci
7.500.000



Jan 25
Penjualan TV
6.000.000


25.000.000


25.000.000

            Perkiraan “Konsinyasi Barang Masuk” tidak mempunyai saldo karena semua hasil penjualan yang tersisa sudah dikirimkan kepada pengamanat. Sedangkan perkiraan “Pendapatan Komisi” mempunyai saldo sebesar Rp. 25.000.000 yang menunjukkan pendapatan komisi dari penjualan selama bulan Januari 2003. Saldo ini akan ditutup ke perkiraan “Ikhtisar Laba Rugi” dengan jurnal sebagai berikut :
            Pendapatan komisi                  xxx
                        Ikhtisar laba rugi                     xxx
1.4.2        Pencatatan transaksi penjualan konsinyasi yang tidak dipidah dari transaksi penjualan reguler (digabung)
Pencatatan penjualan barang konsinyasi dengan cara ini tidak berbeda pencatatannya dengan metode yang dipisah. Pencatatan yang dilakukan seperti penjualan barang milik sendiri. Jurnal yang dibuat adalah :
            Kas/piutang                 xxx
                        Penjualan                     xxx
            Barang Konsinyasi yang dijual harus dicatat seolah – oleh barang tersebut dibeli secara kredit. Oleh karena itu, jurnal yang dibuat harus disertai dengan jurnal pembeliannya. Jurnal pembelian yang dibuat adalah sebagai berikut :
            Pembelian                    xxx
                        Utang dagang                         xxx
            Nilai pembelian dan utang tersebut dicatat sebesar harga pokoknya, yaitu harga jual dikurangi dengan komisi. Semua badan yang dikeluarkan oleh komisioner akan menjadi tanggung jawab pemilik barang. Beban tersebut diperlukan sebagai pengurang utang kepada pengamat. Jurnalnya adalah sebagai berikut :
            Utang dagang                         xxx
                        Kas                              xxx
Contoh :

Soal sama dengan di depan (soal PT. Familly PDpada sub bab 2.4.1)
Penyelesaian :
1.                                                            Tanggal 5 Januari
Tidak dijurnal
2.                                                            Tanggal 9 Januari
a.       Untuk mencacat konsinyasi untuk penjual
      Kas                                                Rp. 27.500.000
            Penjualan                                             Rp. 27.500.000
b.      Untuk mencatat pembelian secara kredit/harga pokok yang terjual
80
      ----  x Rp. 27.500.000 = Rp. 22.000.000
      100
      pembelian                          Rp. 22.000.000
            Utang dagang                                                 Rp. 22.000.000
c.       Untuk mencatat beban pengiriman
Utang dagang                   Rp. 5.500.000
            Kas                                                      Rp. 5.500.000
3.                                                            Tanggal 15 Januari
a.       Untuk mencatat penjualan  konsinyasi
Kas                                                Rp. 30.000.000
      Penjualan                                             Rp. 30.000.000
b.      Untuk mencatat pembelian secara kredit 
80
      ----  x Rp. 30.000.000 = Rp. 24.000.000
100
Pembelian                                      Rp. 24.000.000
      Utang dagang                                                 Rp. 24.000.000
c.       Untuk mencatat beban pengriman
Utang dagang                               Rp. 100.000
      Kas                                                      Rp. 100.000


4.                                                            Tanggal 20 Januari
a.       Untuk mencatat konsinyasi penjual
Kas                                                Rp. 37.500.000
      Penjualan                                             Rp. 37.500.000
b.      Untuk mencatat beban pengiriman
Konsinyasi barang masuk             Rp. 7.500
      Kas                                                      Rp. 7.500
c.       Untuk mencatat pendapatan komisi
Konsinyasi barang masuk             Rp. 125.000
      Pendapatan komisi                              Rp. 125.000
5.                                                            Tanggal 25 Januari
a.       Untuk mencatat konsinyasi penjual
Kas                                                Rp. 30.000.000
      Konsinyasi barang masuk                   Rp. 30.000.000
b.      Untuk mencatat beban pengiriman
Konsinyasi barang masuk             Rp. 90.000
      Kas                                                      Rp. 90.000
c.       Untuk mencatat pendapatan
Komisi                                           Rp. 6.000.000
      Konsinyasi barang masuk                   Rp. 6.000.000
6.                                                            Tanggal 30 Januari
Konsinyasi barang masuk                   Rp. 99.535.000
                        Kas                                                      Rp. 99.535.000
Dalam acara ini, pendapatan komisi tidak terlihat dalam pencatatan tersendiri karena sudah tercatat dalam penjualan. Dalam penjualan konsinyasi, kadang pengamanat menetapkan terlebih dahulu uang muka. Pembayaran uang muka ini, akan dicacat sebelah debet dengan perkiraan  “Uang muka kapada pengamanat”. Sedangkan disebelah kredit dengan perkiraan “Kas”. Uang muka ini akan diperhitungkan dalam laporan perhitungan penjualan dan pengiriman uang tunai.

1.5 Proses Pencatatan leh Pengamanat
Pada umumnya proses pncatatan barang konsinyasi oleh pengamanat terdiri atas :
1.      Saat pengiriman barang konsinyasi
2.      Pembayaran beban
3.      Penerimaan laporan perhitungan penjualan dari komisioner.
Sedangkan cara pencatatannya dapat dilakukan menggunakan 2 cara, yaitu laba penjualan konsinyasi dicacat terpisah dengan laba penjualan reguler dan laba  penjualan konsinyasi dicatat tidak terpisah dengan laba penjualan reguler. Dari kedua cara tersebut, saat pengiriman barang konsinyasi dicacat dengan perkiraan “Konsinyasi barang keluar” sejumlah harga pokok.

1.5.1                    Laba penjualan konsinyasi dicatat terpisah dari laba penjualan reguler
Apabila cara ini digunakan oleh pengamanat, maka :
1.      Saat pngiriman barang konsinyasi, pengamanat akan dicatat disebelah debet dengan perkiraan “Konsinyasi barang keluar”. Sedangkan disebelah kredit akan dicacat dengan perkiraan “Pengiriman barang konsinyasi” sebesar harga pokok.
2.      Biaya – biaya yang dikeluarkan terhadap barang konsinyasi akan dicacat disebelah debet dengan perkiraan “Konsinyasi barang keluar”. Sedangakan disebelah kredit akan dicacat dengan perkiraan “Kas”.
3.      Penerimaan laporan perhitungan penjualan dari komisioner akan dicacat dengan perkiraan “Kas/Piutang” sebesar jumlah hasil penjualan dan perkiraan “Konsinyasi barang keluar” oleh komisioner di sebelah debet. Sedangkan di sebelah kredit akan dicacat dengan perkiraan “Penjualan konsinyasi”
Contoh :
Berikut ini adalah transaksi yang terjadi sehubungan dengan barang konsinyasi selama bula Maret 2003 oleh PT. Yamaha Musik.
1.      Tanggal 2 Maret dikirimkan kepada toko Cahaya Sakti sebanyak 20 buah oran dengan harga jual per unit sebesar Rp. 5.000.000. Komisi yang diperhitungkan sebesar 25%. Harga pokok per unit adalah Rp. 3.000.000
2.      Tanggal 3 Maret untuk barang yang telah dikirimkan  telah dibayar tunai biaya pengiriman sebesar Rp. 1.000.000
3.      Tanggal 31 Maret diterima laporan perhitungan penjualan berikut selembar cek atas barang yang telah terjual oleh toko Cahaya Sakti swebagai berikut :
Penjualan 15 buah organ @ Rp. 5.000.000                                        Rp. 75.000.000
Beban yang dikeluarkan :
Beban penerimaan                   Rp. 400.000
Beban penyetelan                    Rp.   50.000
Beban komisi 25%     
25
-----  x Rp. 75.000.000            Rp. 18.750.000
100
            penerima cek                                                                           Rp. 19.200.000 -
                                                                                                            Rp. 55.800.000
Dari data – data diatas, buatlah jurnal PT. Yamaha termasuk pencatatan harga pokoknya!
Penyelesaian :
Jurnal :
1.      Tanggal 2 Maret (untuk mencatat penjualan  konsinyasi)
Konsinyasi barang keluar                                Rp. 60.000.000
            Pengiriman barang konsinyasi                         Rp. 60.000.000
2.      Tanggal 3 Maret (untuk mencatat  biaya pengiriman)
Konsinyasi barang keluar                    Rp. 1.000.000
            Kas                                                      Rp. 1.000.000
3.      Tanggal 31 Maret (untuk mencatat hasil penjualan)
Kas                                                                  Rp. 55.800.000
Konsinyasi barang keluar                                Rp. 19.200.000
            Penjualan konsinyasi                                       Rp. 75.000.000

4.      Tanggal 31 Maret (untuk mencatat harga pokok penjualan)
Harga pokok penjualan konsinyasi                 Rp. 45.000.000
Beban penjualan konsiyasi                              Rp. 19.950.000
            Konsiyasi keluar                                              Rp. 64.950.000
Perhitungan harga pokok konsiyasi barang keluar :
Harga pokok barang yang terjual 15 x Rp. 3.000.000            Rp. 45.000.000
Beban – beban yang dikeluarkan oleh komisioner                  Rp. 19.200.000
Beban pengiriman oleh pengamanat yang dibabankan kepada barang yang terjual
15
----  x Rp. 1.000.000               Rp.      750.000  +
20                                            Rp. 64.950.000
             Adakah laporan perhitungan penjualan dari komisioner dicacat sebesar penerimaan tunai (hasil penjualan bersih), maka jurnal yang hasrus dijual adalah :
Kas                                                      xxx
            Penjualan konsinyasi                           xxx
Sedangkan jurnal yang harus dibuat untuk mencatat harga pokok adalah :
Harga pokok penjualan konsinyasi     xxx
Beban penjualan konsinyasi                xxx
            Konsinyasi                                          xxx
Catatan : beban penjualan konsiyasi dicatat sebesr biaya pengiriman yang dibebankan kepada barang yang telah terjual.
            Dalam laporan keuangan saldo pengiriman barang konsinyasi diperlakukan sebagai pengurangan dari harga pokok barang yang siap untuk dijual
Contoh :
1.      Tanggal 31 Maret (untuk mencacat laporan perhitungan penjualan dari komisioner)
Kas                              Rp. 55.800.000
            Penjualan konsinyasi               Rp. 55.800.000
2.      Tanggal 31 Maret (untuk mencatat harga pokok)
Harga pokok penjualan konsinyasi     Rp. 45.000.000
Beban penjualan konsiyasi                  Rp.    750.000
            Konsinyasi barang keluar                    Rp. 45.750.000
            Semua perkiraan di atas dibuatkan jurnal penutup dengan perkiraan “Ikhtisar laba rugi”.
1.5.2        Laba penjualan konsinyasi dicacat tidak terpisah dari laba penjualan reguler (digabung)
Apabila laba penjualan konsinasinya dicatat tidak terpisah dari laba penjualan reguler, maka pada waktu pengiriman barang, akan dicacat disebelah debet dengan perkiraan “Konsinyasi barang keluar”. Sedangkan disebelah kredit dicacat dengan perkiraan “Pengiriman barang konsinyasi”sebesar harga pokok barang yang bersangkutan.
            Pembayaran biaya pengiriman dakan dicacat disebelah debet dengan perkiraan “Beban angkut penjualan”. Sedangkan disebelah kredit dengan perkiraan “Kas”. Pada saat menerima laporan perhitungan penjualan, akan dicacat disebelah debet dengan perkiraan “Penjualan” dan “Pengiriman barang konsinyasi”. Sedangkan disebelah kredit akan dicatat dengan perkiraan “Konsinyasi barang keluar”. Saldo perkiraan konsinyasi barang keluar pada akhir tahun merupakan persediaan barang konsinyasi.

Contoh :

PT. Sejahtera menjual barang secara konsinyasi kepada toko Rizki di Bekasi. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi selama bulan Juli 2003 sebagai berikut :
1.      Tanggal 5 Januari dikirim 350 unit komputer kepada toko Rizki di Bekasi dengan harga jual per unit Rp. 3.000.000. Harga pokok per unit komputer adalah sebesar Rp. 1.750.000. Komisi yang diperhitungkan adalah 2,5 %dari harga jual.
2.      Tanggal 5 Januari dibayar tunai biaya pengiriman barang sebesar Rp. 700.000
3.      Tanggal 10 Januari diterima kabar dari toko Rizki bahwa barang yang dikirim PT. Sejahtera telah terima. Uang muka yang diserahkan sebesar Rp. 350.000.000
4.      Tanggal 31 Januari diterima laporan perhitungan penjualan berikut uang tunai dari toko Rizki Bekasi penjualan 300 unit dengan perincian sebagai berikut :
Jumlah penjualan 300 unit @ Rp. 3.000.000                                      Rp. 900.000.000
Dikurangi :
Biaya penyimpanan dan perawatan                Rp.       350.000
Biaya perakitan dan penyetelan                      Rp.     1.500.000
Biaya beban angkut keluar                              Rp.        600.000
Komisi 25% x Rp. 900.000.000                      Rp. 225.000.000  +
                                                                                                            Rp. 227.450.000
Jumlah terutang                                                                                   Rp. 672.550.000
Uang muka                                                                                          Rp. 350.000.000
Penerimaan cek                                                                                   Rp. 322.550.000
Dari data diatas, buatlah jurnalnya !
Penyelesaian :
Tanggal
Perkiraan
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
Juli
5
(untuk mencacat pengiriman barang)
Konsinyasi barang keluar
       Pengiriman barang konsinyasi

612.500.000



612.500.000
5
(untuk mencacat beban pengiriman)
Beban angkut keluar
       Kas

700.000


700.00
10
(untuk mencatat penerimaan uang muka konsinyasi)
Kas
       Uang muka konsinyasi


350.000.000



350.000.000
31
(untuk mencatat pengiriman laporan perhitungan penjualan dari Toko Rizki)
Kas
Uang muka konsinyasi
Beban penyimpanan dan perawatan
Beban perakitan dan penyetelan
Beban pengangkutan keluar
Beban komisi
      Penjualan


322.550.000
350.000.000
350.000
1.500.000
600.000
225.000.000








900.000.000
31
(untuk mencatat harga pokok barang konsinyasi yang terjual)
Pengiriman barang konsinyasi
    Konsinyasi barang keluar


322.550.000



322.550.000


 Saldo pengiriman barang konsinyasi darai data diatas sebesar Rp. 87.500.000. Hasil tersebut diperoleh dari : Rp. 1.750.000 x 50. Saldo tersebut merupakan saldo barang konsinyasi pada akhir bulan Juli 2003. Jurnal penyesuaian yang dibuat untuk saldo barang konsinyasi (tanggal 31 Juli) adalah :

Pengiriman barang konsinyasi             Rp. 87.500.000
            Ikhtisar laba rugi                                 Rp. 87.500.000

            Apabila penutupan buku dilakukan tanggal 31 Juli 2003, maka semua beban yang berhubungan dengan penjualan konsinyasi harus dipisah, yaitu antara “Beban untuk barang konsinyasi yang telah terjual” dengan “Beban konsinyasi yang belum terjual”.
            Dari contoh diatas, maka laba penjualan untuk barang konsinyasi yang dapat dialokasikan adalah sebagai berikut: (dalamrupiah)


Keterangan

Jumlah beban (Rp)
Alokasi beban terjual konsinyasi
Terjual 300 unit (Rp)
Belum terjual 50 unit (Rp)
Beban penjualan yang dikeluarkan oleh :
Pengamanat
Komisioner :
Beban penyimpanan & perawatan
Beban perakitan & penyetelan
Beban pengangkutan keluar
Beban komisi


     700.000
-
     350.000
  1.500.000
     600.000
22.500.000


     600.000
-
     300.000
  1.500.000
     600.000
22.500.000


100.000
-
50.000
-
-
-

25.650.000
25.500.000
150.000



Dari daftar diatas, beban penjualan konsinyasi untuk barang konsinyasi yang belum terjual sebesar Rp. 150.000. Beban tersebut akan dicatat sebagai beban penjualan konsinyasi yang ditangguhkan pembebanannya. Untuk itu perklu dibuatkan jurnalnya, yaitu :

Tanggal 31 Juli
Beban penjualan konsinyasi yang ditangguhkan pembebanannya     Rp. 150.000
            Beban penjualan konsinyasi                                                                Rp. 100.000
            Beban penyiapan & perawatan                                                           Rp.   50.000

Iktisar
1.      Penjualan konsinyasi adalah penjualan barang dagangan dengan cara menitipkan kepada pihak lain. Pihak yang dititipi tersebut akan komisi tertentu.
2.      Pihak yang terkait dalam penjualan konsinyasi adalah :
a.       Pengamanat (conignor)
b.      Komisioner (consignee)
3.      Pencatatan yang dilakukan oleh komisioner dan pengamanat dalam kegiatan penjualan konsinaysi ada 2 yaitu :
a.       Pencatatan transaksi penjualan konsinyasi dipisah dari tarsaksi penjualan reguler.
b.      Pencatatan transaksi penjualan konsinyasi yang tidak dipisah dari transaksi penjualan reguler.

Soal – soal Latihan
1.      Perusahaan membayar ongkos pengiriman barang konsinyasi bagi PT Awara Rp.     60.000,00. Jurnal pembayaran ongkos yang dibuat PT Awara menggunakan metode laba rugi tidak terpisah. Jurnalnya adalah
a.       Konsinyasi barang keluar PT. Awara              Rp. 60.000
Kas                                                                  Rp. 60.000
b.      Biaya pengiriman                                            Rp. 60.000
Kas                                                                  Rp. 60.000
c.       Konsinyasi barang keluar PT. Awara              Rp. 60.000
Biaya pengiriman                                            Rp. 60.000
d.      Kas                                                                  Rp.  60.000
Biaya pengiriman                                            Rp. 60.000
e.       Kas                                                                  Rp. 60.000
Konsinyasi barang keluar PT. Awara              Rp. 60.000
2.      Berikut ini adalah laporan perhitungan penjualan :
Penjualan 10 unit TV @ Rp. 400.000                         Rp. 4.000.000
Dikurangi :
Biaya penjualan                                   Rp. 100.000
Komisi 10% x Rp. 4.000.000              Rp. 400.000  +
                                                                                    Rp. 500.000
Sisa                                                                              Rp. 3.500.000  -
Dikirim                                                                        Rp. 3.500.000  -
Sisa                                                                                            0
Jurnal yang dibuat oleh pengamanat atas laporan penjualan tersebut apabila menggunakan metode laba rugi terpisah adalah :
a.       Kas                                                      Rp. 3.500.000
Konsinyasi barang masuk                   Rp. 500.000
            Konsinyasi barang masuk                   Rp. 4.000.000
b.      Kas                                                      Rp. 3.500.000
Konsinyasi barang keluar                    Rp. 500.000
            Konsinyasi barang keluar                    Rp. 4.000.000
c.       Utang                                                  Rp. 3.500.000
Konsinyasi barang keluar                    Rp. 500.000
            Konsinyasi barang keluar                    Rp. 4.000.000
d.      Piutang                                                Rp. 3.500.000
Konsinyasi barang keluar                    Rp. 500.000
            Konsinyasi barang keluar                    Rp. 4.000.000
e.       Kas                                                      Rp. 4.000.000
Konsinyasi barang keluar                    Rp. 4.000.000
3.      Komisioner membayar ongkos menerima barang konsinyasi sebesar Rp. 100.000. Apabila dicatat menggunakan metode laba rugi terpisah, maka jurnal yang dibuat oleh komisioner adalah :
a.       Biaya pengiriman barang        Rp. 100.000
Kas                                          Rp. 100.000
b.      Barang dagang                        Rp. 100.000
Kas                                          Rp. 100.000
c.       Barang konsiyasi masuk          Rp. 100.000
Kas                                          Rp. 100.000
d.      Kas                                          Rp. 100.000
Biaya penerimaan barang        Rp. 100.000
e.       Ongkos – ongkos                    Rp. 100.000
Kas                                          Rp. 100.000
4.      Komisioner Dedy menjual secara kredit 10 unit sepeda motor @ Rp. 2.000.000. Komisi penjualan 29% dari harga jual. Komisioner menjurnal transaksi tersebut apabila menggunkan metode laba rugi tidak terpisah adalah
a.       Piutang dagang           Rp. 20.000.000
Penjualan komisi                     Rp. 20.000.000
b.      Piutang dagang           Rp. 20.000.000
Penjualan                                 Rp. 20.000.000
c.       Pembelian                    Rp. 20.000.000
Utang                                      Rp. 20.000.000
d.      Pembelian                    Rp. 16.000.000
Pendapatan komisi      Rp. 4.000.000
            Utang                                      Rp. 20.000.000
e.       Kas                              Rp. 20.000.000
Penjualan                                 Rp. 20.000.000
5.      PT. Jaya mengirim barang konsinyasi kepada PT. Abadi. Harga jual Rp. 18.000.000. Harga pokok Rp. 10.000.000. Komisi 20%. Biaya pengiriman Rp. 200.000. Jika PT. Jaya mencatat laba penjualan konsinyasi secara terpisah, maka jumlah yang dicatat di sebelah debet pada perkiraan konsinyasi barang keluar adalah
a.       Rp. 10.000.000
b.      Rp. 10.200.000
c.       Rp. 14.400.000
d.      Rp. 18.000.000
e.       Rp. 18.200.000
6.      Perusahaan membayar ongkos pengiriman barang konsinyasi bagi PT. Awara Rp. 600.000. Jurnal pembayaran ongkos jika menggunakan metode laba rugi tidak terpisah adalah
a.       Konsinyasi barang keluar        Rp. 600.000
Kas                                          Rp. 600.000
b.      Biaya pengiriman                    Rp. 600.000
Kas                                          Rp. 600.000
c.       Konsinyasi barang keluar        Rp. 600.000
Biaya pengiriman                    Rp. 600.000
d.      Kas                                          Rp. 600.000
Konsinyasi barang keluar        Rp. 600.000
e.       Kas                                          Rp. 600.000
Konsinyasi barang keluar        Rp. 600.000
7.      Pengamanat mengirimkan barang kepada komisioner seharga Rp. 15.000.000. Jurnal yang dibuat oleh pengamanat apabila menggunakan metode transaksi laba rugi dicatat terpisah adalah
a.       Konsinyasi barang masuk       Rp. 15.000.000
Persediaan barang                   Rp. 15.000.000
b.      Konsinyasi barang keluar        Rp. 15.000.000
Pengiriman barang konsinyasi Rp. 15.000.000
c.       Piutang                                    Rp. 15.000.000
Penjualan                                 Rp. 15.000.000
d.      Piutang                                    Rp. 15.000.000
Konsinyasi barang keluar        Rp. 15.000.000
e.       Persediaan barang                   Rp. 15.000.000
Konsinyasi barang keluar        Rp. 15.000.000
8.      Pengamanat membayarbiaya pengiriman atas barang yang dikirim kepada komisioner Rp. 200.000. Apabila pengamanat menggunakan metode laba rugi konsinyasi dicatat tidak terpisah, maka jurnal yang dibuat adalah
a.       Konsinyasi  barang keluar       Rp. 200.000
Kas                                          Rp. 200.000
b.      Konsinyasi barang masuk       Rp. 200.000
Kas                                          Rp. 200.000
c.       Utang                                      Rp. 200.000
Kas                                          Rp. 200.000
d.      Piutang                                    Rp. 200.000
Kas                                          Rp. 200.000
e.       Biaya pengiriman                    Rp. 200.000
Kas                                          Rp. 200.000
9.      Perusahaan Aditya membayar biaya penerimaan barang dari perusahaan Ardi sebesar Rp. 50.000.000. Jurnal yang dibuat olehperusahaan Aditya sebagai penerima amanat apabila menggunakan metode laba rugi dicatat terpisah adalah
a.       Utang perusahaan Aditya       Rp. 50.000.000
Kas                                          Rp. 50.000.000
b.      Konsinyasi barang masuk       Rp. 50.000.000
Kas                                          Rp. 50.000.000
c.       Biaya pengiriman                    Rp. 50.000.000
Kas                                          Rp. 50.000.000
d.      Kas                                          Rp. 50.000.000
Utang perusahaan Ardi           Rp. 50.000.000
e.       Tidak dijurnal
10.  Tanggal 5 Mei 2003 PT. Waras mengirimkan 10 unit patung kepada usaha dagang Laris untuk dijualkan dengan cara konsinyasi. Harga per unit Rp. 50.000. Komisi diberikan 20% dari harga jual. Apabila pencatatannya menggunakan metode laba rugi konsinyasinya dicatat tidak terpisah, maka jurnal yang dibuat oleh komisioner pada saat penjualan seluruh patung adalah
a.       Kas                                                      Rp. 5.000.000
Konsinyasi masuk PT. Waras              Rp. 5.000.000
b.      Kas                                                      Rp. 5.000.000
Penjualan                                             Rp. 5.000.000
                        Pembelian                                            Rp. 4.000.000
                                    Utang PT. Laris                                   Rp. 4.000.000
c.       Kas                                                      Rp. 5.000.000
Piutang dagang                                   Rp. 5.000.000
d.      Utang dagang                                                 Rp. 5.000.000
Kas                                                      Rp. 5.000.000
e.       Konsinyasi masuk                               Rp. 1.000.000
Komisi konsinyasi                               Rp. 1.000.000


Komentar

Postingan Populer