AKUNTANSI 1
Erikson Simbolon,SE.MM
TAHAP PENCATATAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
A. PENGERTIAN
PROSES AKUNTANSI
Proses akuntansi
atau sering disebut siklus akuntansi adalah suatu prosedur tertentu yangharus
dilaksanakan dalam suatu perusahaan untukmelnegkapi data – data yang akan dilaporkan
pada laporan keuangan. Proses akuntansi terdiridari 3 tahap seperti tampak pada
gambar 4 – 1, yaitu :
-
tahap pencatatan
-
tahap pengikhtisaran
-
tahap pelaporan
1.
Tahap Pencatatan
Tahap pencatatan
(rechording phase) terdiri dari :
a.
menyiapkan dokumen transaksi perusahaan, baik dari
taransaksi intern maupun ekstern,
b.
Mencatat dokumen transaksi tersebut secara kronologis
ke dalam buku jurnal,
c.
Memindahbukukan (memposting) jurnal tersebut ke buku
besar.
2.
Tahap Pengikhtisaran
Tahap
pengikhtisaran (summarizing phase) berlangsung sebagai berikut.
d.
Pada akhir periode akuntansi, menyusun daftar sisa dari
buku besar. Daftar sisa ini berfungsi sebagai daftar penguji kebenaran antara
saldo akun debet dan saldo akun kredit.
e.
Mengumpulkan data yang diperlukan untuk penyesuaian
(adjustment). Fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk memperbaiki akun agar
benar – benar sesuai dengan kedaan yang sebenarnya (up to date).
f.
Menyusun kertas kerja (work sheet) sebagai organisator,
yaitu mengkombinasikan data penyesuaian dengan informasi dalam daftar sisa.
3.
Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan
(reporting phase) berlangsung sebagai berikut.
g.
Menyiapkan laproran keunagan, yang berupa laporan
laba/rugi, neraca, dan laporan perubahan modal yang disusun dari ketas kerja,
atau langsung disiapkan dari saldo akun yang telah disesuaika.
h.
Mencatat dan membukukan ayat penyesuaian dan ayat
penutup.
Gambar 4 – 1
Siklus Akuntansi
i.
Menyusun neraca setelah penutupan (post closing trial
balance),
j.
Mencatat ayat berlawanan (reversing entries) yang
diperlukan pada awal periode berikutnya.
Untuk membahas
selanjutnya, alam cawu II ini akan dibahas pelaksanaan siklus akuntansi pada
perusahaan yangpaling sederhana, yaitu perusahaan jasa dalam bentuk badan hokum
perusahaan perorangan.
B. ANALISIS
BUKTIPENCATATAN
Semua transaksi
atau kejadian yang bersifat keuntungan dari suatu perusahaan ditulis dan
dicatat dalam dokumen transaksi atau bukti pencatatan (business
transaction/evidence document). Misalnya kwitansi penjualan/pembelian barang.
Bukti penatatan
dibedakan atas bukti ekstern dan bukti intern. Bukti ekstern adalah bukti
pencatatan yang diterima dari pihak luar, dan bukti intern adalah bukti pencatatan
yang dibuat atau diciptakan pihak perusahaan. Setiap bukti pencatatan dibuat
atau di tandatangani olehpihak yang menerima uang atau akan menerima uang.
Macam – macam
bukti pencatatan yang banyak berhubungan dengan perusahaan jasa antara lain
sebagai berikut.
1.
Kuitansi
Kuitansi adalah
bukti telah membayarkan sejumlah uang atau membayar dengan cek(cheque). Lembar
kuitansi terdiri dari dua bagian. Lembar utama (sebelah kanan) atau kuitansi
diserahkan oleh pihak penerima uang kepada pihak yang membayar uang. Lembar di
sebelah kiri atau sus kuitansi tetap
|
Tinggal pada bendel kuitansi,
disimpan oleh pihak penerima uang sebagai bukti telah menerima sejumlah uang.
Jika lembar kuitansi hanya terdiri dari lembar utama saja, maka kuitansi akan
dibuat rangkap. Copy kuitansi/duplikat kuitansi inilah yang disimpan pihak
penerima uang ganti dari sus kuitansi.
Jika pembayaran
dilakukan dengan menyerahkan cek, maka pihak yang telah menyerahkan cek akan
menyerahkan struk cek sebagai bukti pembayaran. Supaya lebih kuat, bukti berupa
struk cek tersebut dilampiri dengan kuitansi yang diterima dari penerima cek.
Contoh Cek
|
2.
Faktur
Faktur adalah
perhitungan penjualan barang atau jasa dengan kredit. Faktur dibuat dan
ditandatangani oleh pihak penjual barang/jasa yang kemudian diserahkan kepada
pihak pembeli. Bagi pihak pembeli, faktur merupakan bukti pembelian secara
kredit. Sementara itu, penjual menyimpan duplikat (copy fakturnya) sebagai
bukti penjualan seara kredit yang dilampirkan pada surat inkaso (tagihan) pada
tanggal jatuh temponya.
Contoh Faktur
|
Nota kontan/bon
kontan adalah bukti pembelian barang secara tunai. Pihak penjual akan
menyiapkan copy atau duplikat sebagai bukti penjualan dengan tunai. Lembar nota
kontan hanya ditandatangai oleh pihak penjual saja karena setelah transaksi
jual beli selesai antara penjual dan pembeli sudah tidak ada ikatan bisnis
lagi.
Contoh Nota Kontan
|
Bukti memo atau
memorial adalah bukti taransaksi intern atau kejdian atau pemindahan yang dapat
diperhitungkan dari beban – beban dalam suatu perusahaan, misalnya pembebanan
penyusutan harta tetap dan pemakaian perlengkapan.
Contoh Bukti Memo
|
C. JURNAL
Jurnal (journal)
atau buku harian adalah suatu bentuk pencatatan dari seluruh tarnsaksi
perusahaan secara lengkap dan kronologis ke dalam sisi debet dan kredit. Jurnal
berfungsi sebagai penjelas untuk keperluan referensi dimasa –masa mendatang.
Cara – cara yang dilakukan dalam mencatat transaksi perusahaan ke dalam jurnal
akan memberikan pengaruh terhadap akun buku besar perusahaan.
Pada perusahaan
yang lebih kecil dan memiliki frekuensi transaksi sederhana digunakan jurnal
bentu dua kolom atau jurnal umum (general journal). Pada perusahaan yang lebih
besar, pengguna jurnal umum menjadi efisien karena frekuensi transaksinya
sangat besar. Oleh karena itu, di perusahaan besar digunakan jurnal khusus
(special journal).
Penggunaan
jurnal khusus mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :
·
Cukup disediakan satu kolom khusus untuk
menampung satu jenis transaksi
·
Setiap jurnal hanya memuat satu macam transaksi.
·
Adanya pembagian kerja antara pemegang buku
secara lebih baik.
Pengkhususan
tersebut dapat memberikan efisiensi yang lebih besar dan pengawasan yang lebih
baik.
Ada empat macam jurnal khusus
sebagai berikut.
·
Jurnal penjualan (sales journal)
Khusus
dipergunakan mencatat penjualan berang secara kerdit.
·
Jurnal pembelian
Khusus untuk
mencatat pembelian secara kredit.
·
Jurnal penerima kas (cash recipt journal)
Khusus untuk
mencatat semua penerimaan kas.
·
Jurnal pengeluaran kas (cash payment journal)
Khusus untuk
mencatat semua pembayaran atau pengeluaran kas.
1.
Fungsi Jurnal
a.
Fungsi Pencatatan
Fungsi jurnal
adalah tempat mencatat semua transaksi yang terjadi berdasarkan dokumen sumber
atau bukti transaksi. Oleh karena itu, jurnal disebut books of original entry.
b.
Fungsi Historis
Pencatatan
transaksi dalam buku jurnal dilakukan secara kronologis sehingga dapat
diketahui perkembangan perusahaan.
c.
Fungsi Analisis
Mencatat
transaksi kedalam buku jurnal berarti melaksanakan analisa perubahan harta,
utang, dan modal akibat adanya transaksi tersebut.
d.
Fungsi Instruktif
Ayat – ayat
jurnal merupakan instruksi yang harus dilaksanakan untuk pencatatan dalam buku
besar. Jika ayat jurnal menunjukkan kas debet, maka akun kas dalam buku besar
harus di debetkan pula.
e.
Fungsi Informatif
Dalam buku
jurnal tercatat tanggal dan bulan terjadinya transaksi, nomor bukti transaksi,
akun yang mengalami perubahan akibat transaksi, dan penjelasan yang singkat dan
jelas mengenai suatu transaksi. Buku jurnal merupakan tempat memperoleh
informasi yang lengkap bagi pihak yang memerlukan.
1.
Bentuk Kolom Buku Jurnal Umum
1.
Langkah – langkah Pencatatan dalam Buku Jurnal
a.
Kolom Tanggal
-
Istilah tahun terjadinya transaksi, cukup satu kali
saja dalam setahu;
-
Istilah bulan dan tanggal sesuai dengan yang tercantum
pada bukti transaksi.
b.
Kolom Nomor Bukti
-
Catat lah nomor bukti transaksi yang disimpan dalam
kumpulan dokumen sumber
c.
Kolom Nama Akun dan Penjelasan
-
Tuliskan akun buku besar yang mengalami perubahan
akibat suatu transaksi. Akun yang akan didebetkan ditulis terlebih dahulu di
tepi garis garis sebelah kiri, kemudian akun yang dikreditkan ditulis agak
menjorok ke kanan.
-
Tulisakan penjelasan
singkat yang diperlukan untuk menambah referensi suatu transaksi.
d.
Kolom Ref
-
Saat mencatat dalam buku jurnal, kolom ini belum perlu
diisi. Kolom ini diisi dengan kode akun ketika ayat jurnal sudah dipindahbukukan
ke buku besar.
e.
Kolom Debet
-
Kolom ini merupakan temapat mencatat nilai teransaksi.
Untuk menentukan debet atau kreditnya
A. BUKU
BESAR
Obyek informasi
akuntansi adalah transaksi atau kejadian yang bersifat keuangan. Setelah
taransaksi atau kejadian dibuatkan bukti transasi, selanjutnya dicatat ke dalam
jurnal atau buku harian. Dengan demikian mencatat ternsaksi perusahaan berarti
sama dengan menjurnal.
Langkah
berikutnya adalah memindahbukukan atau mentransfer informasi dari jurnal ke
dalam buku besar. Pekerjaan ini disebut juga pemindahbukuan (posting).
Pemindahbukuan adalah mempunyai sifat memindahkan atau menggolongkan informasi
akuntansi ke dalam akun – akun buku besar. Akun (perkiraan) adalah perincian
informasi yang sederhana di dalam sistem akuntansi, misalnya akun kas, piutnag,
perlengkapan, dan lain – lain. Jadi, buku besar (ledger) adalah kumpulan dari
akun yang saling berhubungan dan merupakan satu keastuan. Buku besar sering disebut
ledger atau books of final entry karena merupakan tempat pencatatan yang
terakhir.
Apabila
digunakan jurnal kolom dua (jurnal umum), pemindahabukuan dilakukan setiap
terjadi transaksi. Tetapi bila digunakan jurnal khusus maka pemindahbukuan
dilakukan sebulan sekali. Jadi, setiap akhir bulan, jurnal dijumlahkan dan
jumlah itu harus dipindahbukukan ke buku besar, kecuali kolom akun umum atau
serba – serbi. Kolom akun umum atau serba – serbi diperlkan sama dengan jurnal
berkolom dua.
Pada umumnya
perusahaan yang telah mempunyai pedoman sistem akuntansi akan melengkapi akun –
akun buku besar dengan kode akun sebagai referensi bagi mereka yang
berkecimpung menangani aktivitas pembukuan.
1. Langkah – langkah Pencatatan dalam Buku
Besar
a. Siapkan kolom – kolom akun yang
diperlukan, susun sesuai dengan urutan akun yang terdapat dalam neraca !
b. Pindahbukukan ayat jurnal akun buku besar
yang bersangkutan, jumlah debet jurnal ke kolom debet buku besar dan jumlah
kredit jurnal ke kolom kredit buku besar !
c. Isilah kolom uraian berdasarkan penjelasan
yang terdapat dalam jurnal jika penjelasan tidak ada, berarti ayat jurnal cukup
jelas dengan mencantumkan akun tandingan dalam tiap – tiap ayat jurnal.
d. Untuk buku besar stafel, hitunglah
saldonya setelah satu ayat jurnal dipindahbukukan ! saldo dapat dihitung dengan
cara berikut :
Saldo debet dan jumlah debet = dijumlahkan
Saldo kredit dan jumlah kredit = dijumlahkan
Saldo debet dan kredit atau sebaliknya = saldo dihitung selisihnya
Jika jumlah debet > jumlah kerdit, maka saldo
debet,
Jika jumlah debet < jumlah kredit, maka saldo
kerdit.
e. Isilah kolom referensi !
Pada buku jurnal diisi dengan nomor akun buku
besar.
Pada buku besar diisi dengan halaman jurnal
darimana jumlah tersebut dipindahbukukan.
Jika selain
jurnal disajikan pula neraca awal peride akuntansi, maka sebelum
memindahbukukan jurnal, akun buku besar dibuka lebih dahulu dengan jumlah –
jumlah yang terdapat pada neraca awal. Setelah itu baru dilakukan
pemidandahbukuan jurnal ke buku besar.
Kerjakan soal dibawah ini
Dibawah ini disajikan transaksi –
transaksi dari suatu perusahaan dalam periode bulan Januari 1994
Tanggal
|
Transaksi
|
|
Jan
|
2
4
8
12
1620
24
28
31
31
|
Tuan Wijaya mendirikan usaha
bengkel las “Dwijaya”dan memindahkan kekayaan berupa uang tunai
Rp.5.000.000,00 dan seperangkarat peralatan bengkel bernilai Rp.4.500.000,00
Dibayar sewa ebngkel bulan
Januari sebesar Rp.4.000.000,00
Dibeli karbit, cat dan kuasa
secara tunai seharga Rp.250.000,00
Dibeli tambahan peralatan
bengkel seharga Rp.1.500.000,00 dibayar tunai Rp.1.000.000,00 sisanya dibayar
kemudian
Diterima pendapatan jasa
bengkel Rp. 750.000,00
Dibayar rekening listrik bulan
januari Rp.75.000,00
Diambil oleh Tuan Wijaya dari
uang kas perusahaan Rp.150.000,00 untuk keperluan pribadi
Dibayar angsuran pembelian peralatan Rp.100.000,00
Dibayar gaji pegawai bulan
Januari Rp.250.000,00
Pendapatan penjualan jasa tunai
Rp.850.000,00
|
Diminta :
1.
Sebutkan bukti transaksi untuk masing – masing
transaksi tersebut daiatas
2.
Catatlah transaksi – transaksi tersebut ke dalam buku
jurnal
3.
Pindahbukukan buku jurnal tersebut ke dalam buku besar
skontro.
Siklus
akuntansi perusahaan dagang.
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan utama bisnisnya adalah
membeli barang dari supplier atau pemasok lalu menjual kemlagi ke konsumen
dengan tanpa mengubah wujud barang dagangnya. Misalnya toko kelontong,
supermarket, minimarket dan yang lainnya. Jenis usaha tersebut baik toko
kelontong sederhana dan minimarket modern membeli stok barang kebutuhan sehari
hari dari suplier dan kemudian menjual lagi ke konsumen.
Pada dasarnya, siklus akuntansi pada perusahaan dagang
tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi pada perusahaan jasa. Baik
perusahaan dagang ataupun perusahaan jasa, seluruh transaksi yang dilakukan
harus dicatat kedalam jurnal lalu kemudian secara periodik dibukukan atau
dikelompokkan kedalam rekening akun di buku besar. dan pada akhir periode
akuntansi, seluruh saldo dari semua rekening akun dihitung serta dicantumkan
kedalam neraca lajur yang digunakan sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan
keuangan. Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup juga dilakukan dalam perusahaan
dagang, begitupun dengan pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu
dilaksanakan sebagai tahap terakhir dalam siklus akuntansi.
siklus akuntansi diawali dari
transaksi yang diidentifikasi, apa saja akun yang terlibat atas transaksi yang
terjadi. Misalnya, dalam perusahaan dagang, dalam transaksi penjualan barang
dagang, sebagai penjual kita telah menyerahkan barang dagang serte sudah
memperoleh uang atas pembayaran dari pembeli. maka transaksi seperti ini bisa
kita identifikasikan sebagai transaksi penjualan secara tunai. kemudian kita
jurnal transaksi tersebut seperti ini:
Debit Kas Rp. xxxx
Kredit Penjualan Rp.
Xxx
Tahap Berikutnya adalah memposting
ke buku besar, yaitu suatu proses pemindahan rekening akun yang telah kita
jurnal ke masing masing buku besar.
a)
Lalu tahap selanjutnya menyusun
neraca saldo yang berisikan daftar akun akun yang dipergunakan beserta nilai
nominal saldonya, yang berfungsi untuk membuktikan bahwa sisi debit dan sisi
kredit sudah seimbang (balance).
b)
Jurnal penyesuaian dikerjakan jika
ditemukan adanya kesalahan dalam pencatatan / penjurnalan dan posting atau
dimaksudkan untuk memastikan pendapatan dan beban benar benar sudah dicatat
dalam periode yang benar.
c)
Tahap selanjutnya adalah gabungan
dari neraca saldo serta
jurnal penyesuaian yang secara umum disebut neraca saldo setelah penyesuaian
(adjusted trial balance).
Setelah adjusted trial balance tersusun, tahap berikutnya adalah menyiapkan laporan keuangan.
Laporan keuangan perusahaan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang merupakan suatu ringkasan catatan atas transaksi keuangan. Penyajian laporan keuangan dimaksudkan untuk memberi informasi tentang posisi harta, utang, serta modal perusahaan. Biasanya laporan keuangan perusahaan meliputi:
Setelah adjusted trial balance tersusun, tahap berikutnya adalah menyiapkan laporan keuangan.
Laporan keuangan perusahaan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang merupakan suatu ringkasan catatan atas transaksi keuangan. Penyajian laporan keuangan dimaksudkan untuk memberi informasi tentang posisi harta, utang, serta modal perusahaan. Biasanya laporan keuangan perusahaan meliputi:
d)
Laporan Laba atau Rugi
e)
Laporan Perubahan Ekuitas
f)
Neraca.
g)
Dalam tahapan ini, semua akun yang ada
didalam neraca saldo setelah penyesuaian dipindahkan kedalam laporan keuangan
menyesuaikan dengan jenis laporan keuangannya.
Semisal untuk neraca, semua akun yang berkaitan dengan neraca ialah akun kelompok harta, kewajiban (utang) dan ekuitas (modal).
Semisal untuk neraca, semua akun yang berkaitan dengan neraca ialah akun kelompok harta, kewajiban (utang) dan ekuitas (modal).
h)
Sedangkan pada laporan laba rugi berisikan
rekening akun pendapatan dan beban.
Tahapan selanjutnya adalah menyusun jurnal penutup atas akun yang terdapat pada laporan laba/rugi, yaitu akun pendapatan dan beban.
Tahapan selanjutnya adalah menyusun jurnal penutup atas akun yang terdapat pada laporan laba/rugi, yaitu akun pendapatan dan beban.
i)
Berlanjut ke tahapan berikutnya
yaitu neraca saldo setelah penutupan, tak berbeda seperti dalam tahapan neraca
saldo setelah penyesuaian sebelumnya yaitu dengan menggabungkan neraca saldo
dengan jurnal penutup. Dalam tahap ini akan terlihat dalam laporan laba atau
rugi bersaldo 0 (nol).
j)
Kemudian jurnal pembalik, tahap ini
bersifat optional saja dan tidak harus dilakukan. jurnal pembalik hanya
diperuntukan untuk transaksi tertentu saja. Semisal untuk transaksi pendapatan
yang diterima dimuka, ketika penjurnalan langsung dicatat/dijurnal sebagai
pendapatan ataupun biaya yang dibayar dimuka diakui sebagai biaya maka seperti
ini perlu untuk dibuat jurnal pembalik.
Latihan soal Jurnal Khusus
Partek Akuntansi :
Selama bulan januari “ERIK
PERSADA CO”
melakukan transaksi sebagai berikut :
1
|
Menjual barang dagang secara kredit kepada Ethan Hawke senilai 3.000 (Invoice
no 310) dan kepada wiil smith senilai 2.000 (invoice no 311); jangka waktu
kredit adalah 3/10 eom.
|
2
|
Membeli barang dagang
dari P.cetara seharga 5.000 dan maikel seharga 3.500 dengan term of
credit 2/10 n/30.
|
5
|
Menerbitkan memo kredit kepada Maikel atas pengambilan
barang yang rusak senilai 300
|
7
|
Menerima cek no 220 dari Big brother senilai 5.500 di
luar jangka waktu diskon
|
10
|
Menerima pembayaran dari Will Smith dan Ethan, dikurang
diskon /potongan 3% dari total faktor.
|
12
|
Membayar sewa bulan januari sebesar 500
|
12
|
Menerima cek kepada P.cetara senilai total faktur di
kurang diskon
|
15
|
Mengirimkan Cek kepada Maikel sesuai nilai faktur
|
18
|
Menjual barang dagang kepada J collins seharga 4.200
dan P.collins seharga 5.500 dengan term of credit yang sama.
|
20
|
Membayar 500 untuk office supplies/perlengkapan kantor
|
22
|
Membeli barang dagang
dari P.Cetara senilai 4.000 dan
dari Maikel senilai 3.000 FAKTUR No.010
|
25
|
Membayar gaji karyawan bagian toko sebesar 2.500 dan
bagian kantor sebesar 3.000
|
29
|
Menerima pembayaran dari penjualan tunai senilai 8.000
|
30
|
Membayar biaya biaya listrik. Air dan telepon sebesar
1.800
|
31
|
Membayar Utang usaha kepada P.Cetara berdasarkan
transaksi tgl. 22
|
Susunlah :
1. Jurnal Penjualan , Jurnal Pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal
Pengeluaran Kas dan jurnal umum memorial .
2. Posting masing-masing jurnal ke Buku besar (bentuk T) dan buku pembantu
piutang dan utang (Masing-masing akun dibuat sendiri).
3. Neraca saldo per 31 januari dan
lengkapi dengan penyesuaian sbb :
a. Sisa perlengkapan kantor 150
b. Penyusutan peralatan kantor untuk bulan januari 200
c. Utang bunga ke bank yang masih harus dibayar sebesar 70
d. Persediaan barang dagang (Merchendise Inventory) akhir bulan sebesar
2.200 (diketahui awal periode sebesar 1.500)
4. Buatkan laporan laba-rugi untuk ERIK
PERSADA CO”
PER 31 januari
CONTOH FORM
JURNAL PENERIMAAN KAS
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PERIODE
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TGL
|
no faktur
|
KETERANGAN
|
pos ref
|
BEDET
|
KREDIT
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
KAS
|
PIUTANG
|
PENJUALAN
|
SERBA SERBI
AKUN
|
JUMLAH
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
JURNAL PENGELUARAN KAS
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PERIODE
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TGL
|
NO BUKTI
|
KETERANGAN
|
pos ref
|
BEDET
|
KREDIT
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
UTANG
|
AKUN LAIN LAIN
|
DISK PEMBELIAN
|
PPN MASUKAN
|
KAS BANK
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
NAMA ACC
|
JUMLAH
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
JURNAL PEMBELIAN
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PERIODE
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TANGGAL
|
NO BUKTI
|
KETERANGAN
|
pos ref
|
BEDET
|
KREDIT
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
BIAYA ANGKUT
|
PPN MASUKAN
|
PERSEDIAAN
|
UTANG DAGANG
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
JURNAL PENJUALAN
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PERIODE
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TANGGAL
|
NO BUKTI
|
KETERANGAN
|
pos ref
|
BEDET
|
KREDIT
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
PIUTANG
|
H.POKOK PENJUALAN
|
PENJUALAN
|
PEND JASA KIRIM
|
PERSEDIAAN
|
PPN KELUARAN
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
KERJAKAN DI LEMBAR FOLIO YANG DI SEDIAKAN .
TUGAS LATIHAN : 6/10/17
KELAS F:
KELAS F:
- NONA NI PUTU bulan Januari 20016 memutuskan untuk mendirikan usaha jahit yang diberi nama NI PUTU COLECTIONS. Untuk itu NONA NI PUTU menyetorkan uang tunai sebesar Rp 10.000.000,- sebagai setoran modalnya
- Untuk keperluan tempat usaha, NONA NI PUTU menyewa tempat di Jl.Gianer No.17 dengan biaya sewa bulan ini sebesar Rp 400.000,-.
- Dalam rangka mengoperasionalkan usahanya, NONA NI PUTU membeli peralatan jahit berupa mesin jahit, mesin obras, dan mesin pelubang kancing sebesar Rp 4.000.000,- yang dibayar tunai.
- NONA NI PUTU juga melengkapi usahanya dengan berbagai perlengkapan jahit seperti benang, ritsleting, dan kancing yang dibeli secara kredit dari Toko Made sebesar Rp 500.000,-.
- Dalam waktu sepuluh hari usaha jahit NONA NI PUTU sudah cukup berkembang dengan pelanggan yang cukup banyak. Ada beberapa pelanggan yang bajunya sudah selesai senilai Rp 700.000,- dan diambil tapi pembayarannya dilakukan dua minggu lagi
- NONA NI PUTU membayar hutang atas pembelian perlengkapan jahit dari Toko Made beberapa waktu lalu sebesar Rp 200.000,-
- g. Piutang dari beberapa pelanggan NONA NI PUTU yang telah mengambil jahitannya membayar sebesar Rp 400.000,-
- h. NONA NI PUTU membayar telpon dan listrik hari ini sebesar Rp 250.000,-
- Beberapa baju dan kebaya telah selesai dijahit dan dimabil oleh pelanggan senilai Rp 900.000,-. Oleh pelanggan masih dibayar sebesar Rp 600.000,- sedang sisanya belum dibayar
- j. Anak NONA NI PUTU membutuhkan biaya sekolah, dan NONA NI PUTU mengambil uang untuk keperluan tersebut sebesar Rp 200.000,-
- k. Pada akhir bulan ini, NONA NI PUTU membayar gaji para penjahit yang jumlahnya 2 orang totalnya sebesar Rp 300.000,-
- l. Pada akhir bulan setelah diperiksa oleh NONA NI PUTU , ternyata persediaan perlengkapan jahit tinggal Rp 150.000,-.
Komentar
Posting Komentar