SISTEM PENGENDALIAN INTEREN DAN MANAJEMEN RESIKO PT.XXX .

Erikson Simbolon ,SE.MM

SISTEM PENGENDALIAN INTEREN DAN MANAJEMEN RESIKO PT.XXX .

A.    Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional, kelayakan atas laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku di Indonesia, baik peraturan yang mengatur Perusahaan maupun kebijakan Perusahaan yang telah ditetapkan. PT. XXX telah memiliki kebijakan sistem  pengendalian internal yang mencakup lima komponen, yaitu ;
a)        Pengawasan oleh manajemen dan pengembangan budaya sadar risiko
b)       Identifikasi dan penilaian risiko
c)        Kegiatan pengendalian risiko dan pemisahan fungsi
d)       Sistem Akuntansi, Informasi dan komunikasi
-    Kegiatan pemantauan dan tindakan  koreksi penyimpangan, sistem pengendalian internal diwujudkan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a)      Formalisasi kebijakan dan prosedur PT.XXX yang dilakukan melalui kajian dan persetujuan sampai dengan tingkat otorisasi yang telah ditetapkan, Kebijakan dan prosedur  perusahaan dikelompokkan kedalam 4 kategori; yaitu penjualan Jasa, pemasaran, finansial, dan operasional,
b)      Pembaharuan kebijakan prosedur dalam bentuk perbaikan dan penyempurnaan proses yang sudah ada, baik menyangkut keuangan maupun operasional Perusahaan Pialang Berjangka menjadi satu sinergi proses (integrasi).
c)      Proses sosialisasi kebijakan dan prosedur melalui Lisan/Tulis  Media intranet dan jaringan Web.
d)     Formalisasi kode etik Perusahaan PT xxx (code of conduct) yang mencakup penerapan nilai, etika, integritas karyawan yang dapat diakses oleh seluruh karyawan melalui media intranet (portal) Perusahaan PT.xxx
e)      Penggunaan program komputer yang terintegrasi dalam transaksi keuangan dan operasional (Pemasaran, IT dan SDM).
f)       Pemisahan fungsi sesuai tugas, tanggung jawab dan kewenangan dalam struktur organisasi Perusahaan PT.xxx dan Sub unit.
g)      Adanya supervise oleh atasan masing-masing pada setiap tugas dan tanggung jawab.
 
B.    Sistem Manajemen Risiko
Komitmen Manajemen Risiko PT. XXX
Secara konsisten menerapkan manajemen risiko dalam setiap aktivitas usaha termasuk pada aktivitas operasional dan non-operasional. Penerapan manajemen risiko juga menjadi kepedulian setiap tingkat/level organisasi di PT.xxx, Sistem manajemen risiko PT.xxx diterapkan guna mengevaluasi efektifitas lingkungan internal, penetapan tujuan, identifikasi kegiatan, penilaian risiko, pengelolaan risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, pengawasan.
         1.      Sistem Manajemen Risiko Yang Diterapkan PT. xxx
Perusahaan PT.xxx menerapkan system manajemen risiko komprehensif yang terintegrasi dengan proses perencanaan strategis dan kegiatan usaha PT.xxx. Manajemen risiko dilaksanakan melalui seluruh jajaran dalam manajemen sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing:
 a)      GCP (Group Corporate Policy), sebagai fungsi pengelolaa nrisiko yang dituangkan dalam bentuk kebijakan dan prosedur.
b)      Internal Control, sebagai fungsi pengendalian internal manajemen risiko.
c)      Internal Audit, sebagai fungsi evaluasi dari sistemm anajemen risiko, pengendalian internal dan perangkat system informasi manajemen terkait.
d)     IT Audit, sebagai fungsi untuk memastikan kecukupan control atas sistem yang digunakan oleh Perusahaan PT.xxx.
e)      CCSA (Compliance and Control Self Assessment), sebagai fungsi evaluasi dari system manajemen risiko, pengendalian internal dan perangkat system informasi manajemen terkait.
f)       MARS (Management Awareness Reporting System), sebagai fungsi manajemen risiko dalam mengidentifikasi, melaporkan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh PT.xxx dari bagian hingga unit 

2.      Risiko Utama Yang Dihadapi Perusahaan PT.xxx.
Strategi yang dapat diterapkan dalam pengelolaan risiko adalah dengan cara membagi risiko,  menghindari risiko, mengurangi tingkat risiko melalui system pengendalian internal, atau menerima risiko yang ada. Risiko-risiko utama yang dihadapi oleh PT.xxx pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:

     RISIKO EKSTERNAL
    • Risiko akibat perubahan terhadap peraturan perundang undangan baik yang dikeluarkan oleh Pemerintah, maupun pihak berwenang lainnya.
    • Risiko akibat perubahan orientasi pelanggan /nasabah 
    • Risiko akibat perkembangan teknologi.Risiko akibat pesaing baru
    • Risiko akibat keluhan/ketidak puasan pelanggan/nasabah
      RISIKO INTERNAL
a)       Risiko akibat kesalahan proses.
b)       Risiko akibat adanya kelemahan dalam manajemen aset.
c)       Risiko akibat kesalahan atau penyalah gunaan sistem.
d)       Risiko atas kegagalan Transaksi/Sistem Aplikasi
e)       Risiko akibat kegagalan atau kurangnya pemahaman yang diberikan /disampaikan  kepada Nasabah.
     
Mitigasi Risiko Yang Dilakukan PT.xxx
Selama tahun 2018 sistem manajemen risiko telah berjalan secarae fektif dengan mitigasi risiko sebagai berikut:
1). RISIKO EKSTERNAL
Mematuhi perubahan atau adanya undang-undang dan peraturan Pemerintahyang baru baik di PBK  maupun perpajakan.
Memantau selera pasar dengan mengevaluasi Transaksi maupun data-data berdasarkan hasil riset Melakukan efisiensi melalui perbaikan proses, serta mendukung implementasi dan proyek transformasi bisnismelalui penurunan risiko dengan memastikan proses governance berjalan dan mengurangi kesalahan/eror data manual.
2).RISIKO INTERNAL 
 Menjaga kualitas pelayanan  dan kesinambungan kegiatan operasional sehari-hari Perusahaan dengan melakukan:
o    Pembuatan kebijakan yang terpusat untuk menjaga konsistensi dan keseragaman prosedur di setiap proses manajemen di semua unit
o    Proses pengambilan keputusan berdasarkan matrix approval yang diketahui oleh Manajemen PT.xxx.
o    Koordinasi antara setiap unit dalam pengembangan dan pengaturan SDM.
o    Proses audit berbasis risiko.
o    Peningkatan pemantauan unit usaha terkait atas kepatuhan dalam kegiatan operasional.
o    Pengembangan system manajemen kebijakan dan prosedur melalui media intranet dan jaringan Web.

  Melakukan efisiensi melalui perbaikan proses, serta mendukung implementasi dan proyek transformasi bisnis melalui:
o    Peningkatan proses kerja dan pengendalian proses melalui sistem yang djalankan secara terpusat.
o    Eliminasi pelaksanaan kerja secara manual dan meningkatkan pelaksanaan kerja secara otomatisasi untuk mempercepat proses melalui sistem yang terintegrasi.
o    Mempersiapkan rencana pengembangan yang akurat dan merekomendasikannya pada isu bisnis yang berulang.
o    Meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja dengan mendukung integrasi tenaga kerja serupa pada unit yang berbeda.

A.    EVALUASI  ATAS  EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Untuk monitoring atas implementasi internal kontrol pada unit kerja dilakukan oleh jajaran Satuan Pengawasan Intern antara lain dengan melakukan pemantauan atas efektifitas sistem pengendalian internal atas kegiatan operasional di Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan Cabang maupun pada anak perusahaan dilakukan oleh Auditor Internal untuk mengevaluasi terhadap SOP dan kebijakan yang dibuat oleh manajemen terkait proses bidang penjualan Jasa, pemasaran, finansial, dan operasional,  serta sarana pendukung lainnya dengan melakukan pemeriksaan atas keakuratan data keuangan dan operasional serta kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan SPI atas efektifitas sistem pengendalian intern tahun 2018 menunjukkan bahwa secara umum sistem pengendalian intern Perusahaan telah berjalan dengan baik dengan batas risiko yang terukur.




Komentar

Postingan Populer